Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mempunyai cara yang berbeda untuk merayakannya. Dengan tema “Pesona Batik Indonesia”, Jumat (4/10), bertempat di Hotel Majapahit, TPS mengajak para wanita yang terdiri atas istri pegawai Pelindo III (Perispindo), serta para pegawai perempuan TPS dan Pelindo III Group, customer TPS baik shipping line maupun forwarding, Komunitas Perempuan Logistik dan Kepelabuhanan, instansi perbankan serta dari Asosiasi Pengguna Jasa.

Acara dilaksanakan dengan mengundang Ribut Ernawati yang akrab dipanggil Nana, pecinta batik yang juga owner Na Collection, yang hadir bersama Perkumpulan Bangga Berkain Nusantara (PBBN) Surabaya.

Dalam acara tersebut, Nana mengajak undangan yang hadir untuk lebih mengenal batik Jawa Timur, memberikan tutorial berkain cantik (total 7 gaya) dan memperkenalkan pembuatan kain dengan cara eco print. Melengkapi tutorial berkain, undangan menerima souvenir berupa kain batik yang kemudian dapat digunakan untuk mencoba berkain cantik sesuai tutorial yang sebelumnya telah dipraktekkan oleh Nana.

Acara semakin seru ketika hampir 200 undangan yang hadir, diberi kesempatan memamerkan karya berkainnya masing-masing, berjalan diiringi musik, serasa berada di catwalk. Alunan band keroncong modern mengiringi langkah mantap nan gemulai perempuan-peremupuan luar biasa yang dengan antusias dan penuh percaya diri, berjalan dan berpose menunjukkan rasa bangganya mengenakan batik.

Legal & Commercial Manager TPS, Erika A. Palupi menyampaikan bahwa ini bukan kali pertama TPS menyelenggarakan acara khusus perempuan yang melibatkan beberapa unsur pelabuhan, sebelumnya pada peringatan International Womens Day, TPS juga menyelenggarakan acara serupa. Selain bertujuan untuk dapat semakin memperkaya wawasan akan warisan budaya Indonesia, khususnya batik Jawa Timur, acara ini juga dilaksanakan untuk tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi yang hangat antar praktisi logistik dan kepelabuhanan.

Diharapkan bahwa komunikasi dan silaturahmi yang dekat dan hangat akan dapat memperkuat jalinan kerjasama yang telah terjalin selama ini, terlebih untuk mendukung industri logistik dan kepelabuhanan Indonesia yang unggul.

“Momen ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap budaya, potensi perempuan Indonesia serta bagaimana perempuan dapat senantiasa berperan untuk kemajuan bangsa, dimulai dari diri sendiri.” Ungkap Erika.

 Batik membuat Indonesia mudah dikenal, dimanapun kita berada. Filosofi batik yang dibuat penuh kesabaran, menggunakan teknik yang merupakan warisan budaya serta penggunaan warna-warna alam merupakan beberapa diantara hal tentang batik yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam masyarakat maupun dalam kaitannya dengan kedinasan/karir. Belum lagi potensi usaha melalui batik serta penampilan yang menarik saat mengenakan batik.” Semua catatan lengkap untuk keunggulan batik, sehingga Erika belum menemukan alasan untuk tidak bangga berbatik.

Selain games dan doorprize seru, acara makin heboh dengan Bazar UKM (Unit Kerja Menengah) yang turut mendukung acara. UKM yang hadir menampilkan produk-produk kerajinan batik, aksesoris etnik dan minuman tradisional (jamu).

“Acaranya seru banget, kita jadi tahu gimana sih pake kain batik tanpa harus menjahitnya, tapi tetap cantik dikenakan,” ungkap salah satu customer TPS yang hadir dalam acara  tersebut.


Berita Terkini