solar panel 2

Dalam rangka diet listrik, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menggunakan solar panel sebagai bentuk komitmennya menjadi perusahaan yang peduli lingkungan. Dengan memperbanyak solar panel maka TPS turut berkontribusi untuk mengurangi pemakaian listrik ddengan menggunakan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Kepedulian dan kesadaran TPS untuk melakukan diet listrik ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Listrik merupakan elemen yang vital bagi setiap orang, instansi dan perusahaan, dimana setiap kegiatan membutuhkan listrik. Seiring dengan bertambahnya industri, kebutuhan listrik pun semakin meningkat, padahal 90℅ pembangkit listrik berasal dari fosil batu bara yang merupakan energi tak terbarukan.

Maka sangat penting untuk melakukan diet listrik dengan menggunakan energi alternatif seperti solar panel yang tidak memunculkan emisi zat rumah kaca seperti ketika menggunakan listrik yang berbahan bakar fosil.

Solar panel merupakan alat pengkonversi panas matahari menjadi tenaga listrik. Awalnya panas matahari akan ditangkap oleh panel lalu diolah menggunakan teknologi photovoltaic kemudian dirubah mejadi energi listrik tanpa harus menggunakan bahan bakar fosil. 

Kahumas TPS, Muchammad Soleh, menyampaikan bahwa TPS memasang solar panel pada 2 titik yaitu di atap parkiran mobil yang ada di depan gedung lama dan di atas sub station yang berada di sebelah kanan gedung baru. Daya yang dihasilkan pada kedua titik ini dialirkan untuk charger baterai forklift sebesar 8,1 kWp (kilowatt-peak), untuk listrik yang ada di parkiran mobil gedung lama sebesar 200 Wp.  Sementara  100 Wp dialirkan untuk listrik di area Shuttle bus dermaga, di depan Sub Station no. 3 dermaga dialiri daya 50 Wp. Daya yang dihasilkan juga dipergunakan untuk warning light sebesar 2 x 50 Wp, sementara daya yang digunakan untuk penerangan jalan umum sebesar 100 x 9 Wp.

 

Tentang PT Terminal Petikemas Surabaya :

PT. Terminal Petikemas Surabaya atau disingkat TPS adalah salah satu anak perusahaan yang tergabung dalam Pelindo III Group, bergerak dibidang jasa kepelabuhanan dalam pelayanan terminal petikemas ekspor-impor dan domestik. TPS berdiri sejak tahun 1992 sebagai Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) dan diprivatisasi pada tanggal 29 April 1999 oleh P&O Dover dengan saham kepemilikan sebesar 49%. Pada tahun 2004 TPS telah mencapai throughput >1 juta Teus dan terus bertambah hingga saat ini. Pada tanggal 1 Maret 2006 Holding Company P&O Port diakuisisi oleh DP World, sehingga seluruh asset dan penyertaan milik P&O Dover berpindah kepemilikan ke DP World, termasuk saham 49% di TPS sehingga komposisi saham TPS adalah 51% milik PT Pelindo III dan 49% milik DP World. Sejak 28 April 2019, Pelindo III membeli seluruh saham DP Worl di TPS, sehingga sejak saat itu, saham TPS dimiliki oleh dan TPS beroperasi dibawah kepemimpinan Pelindo III.

TPS menjalankan bisnis inti sebagai operator terminal petikemas, sebagai gerbang perekonomian kegiatan ekspor – impor diwilayah Indonesia Timur dan merupakan terminal pertama di Indonesia yang menerapkan standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang mulai diberlakukan pada bulan Juli 2004.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Muchammad Solech
Public Relations PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS)
Jl.
Tanjung Mutiara 1, Surabaya – Indonesia

HP. 0811 3400 644
Telephone: 031
3202050
Fax:
031 3291628
Email:
muchammad.soleh@tps.co.id atau  humas@yahoo.com

Website: www.tps.co.id