_DSC5061

SurabayaHari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember, di hari Ibu ini, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memperingatinya dengan penuh canda dan haru. Jumat (21/12), seluruh pegawai wanita TPS berkumpul di Java Room Meeting untuk mengikuti peringatan hari Ibu, dimana pada acara tersebut diisi dengan talkshow tentang “Parenting di Era Millennials” dengan narasumber Roosmi Pratiwi yang merupakan psikolog anak dan keluarga.

Menjawab tantangan di era Millennials ini, bagaimana ibu-ibu menghadapi anak-anak pada usia millennials, bahkan bagaimana pula ibu-ibu muda di usia millennials menjalankan perannya sebagai wanita pekerja sekaligus ibu Millenials.

Pada kesempatan tersebut Roosmi Pratiwi yang akrab dipanggil Wiwik tersebut menyampaikan bahwa peran orang tua dalam mendampingi anak-anaknya sangat dibutuhkan utamanya di era digital ini. Kita tidak mungkin menjauhkan anak-anak dari gadget karena tidak dipungkiri bahwa di kehidupan sosial masa kini anak tidak bisa dijauhkan dari gadget, karena tugas sekolahpun kadang memaksa mereka untuk browsing atau menggunakan gadget.

“Yang harus diperhatikan adalah batas usia pemberian gadget pada anak adalah minimal setelah anak berusia 5 tahun”, tegas Wiwik.

Tidak kalah serunya ketika seluruh ibu-ibu TPS ditantang untuk fashion show bak model profesional yang berjalan di atas catwalk. Dengan penuh antusias dan percaya diri mereka mengekspresikan dirinya di atas panggung, tidak sedikit pula yang sedikit malu-malu tetapi tetap mau tampil.

Seru dan kreatif, itulah yang terpancar dalam penampilan ibu-ibu, seperti yang ditampilkan oleh salah satu pegawai TPS, Marian, dimana pada saat namanya disebut untuk tampil, dia menampilkan sedikit parodi dengan berdandan sebagai nenek yang menggunakan tongkat tetapi setelah itu dia melepas atribut nenek-neneknya dan berubah menjadi wanita cantik yang mempesona berjalan penuh percaya diri di catwalk. Alhasil dia berhasil mencuri perhatian dewan juri, sehingga terpilih sebagai Best of the Best Performance and Dresscode.

Games dan doorprize serupun melengkapi acara hari itu, dimana para ibu-ibu TPS ditantang untuk menunjukkan foto mereka paling update bareng ibunya dan chat terakhir paling romantis dengan ibu, beberapa dari mereka pun maju, dan di sinilah rasa haru dimulai, di saat para ibu-ibu tersebut diminta menceritakan tentang foto itu pada saat momen apa, tetesan air matapun mulai mengalir, teringat akan sosok seseorang ibu, dimana kadang sang anak merasa belum sempurna membahagiakan ibunya.

Seperti yang disampaikan oleh Diah, ketika dia menunjukkan foto kebersamaannya dengan sang ibu, pada saat momen jalan-jalan di Balai Kota, dimana sang ibu memintanya untuk meluangkan waktunya barang satu hari dalam seminggu untuk menghabiskan waktu dengan sang ibu, di situpun semua ibu mulai merenung dan meneteskan air mata teringat akan sosok ibu.

Seperti yang diungkapkan salah satu pegawai wanita TPS lainnya, Ratu, “Seorang anak akan berhasil ketika ada doa dan usaha dari orang tua yang selalu mendampinginya”. Ungkapan itu sangat mewakili seluruh anak di dunia ini untuk dapat berbakti  kepada orang tuanya.

Sama halnya dengan apa yang disampaikan Nur Syamsiah, Finance Director TPS, pesannya kepada seluruh ibu pekerja TPS, bahwa kita bekerja untuk anak, ketika pulang kerja jangan pernah tunjukkan eskpresi lelah di depan anak, pada saat pulang kerja, touch up lah make up anda, tunjukkan pada anak bahwa kita bahagia dengan bekerja dan bertemu kembali dengan mereka.